You need to enable javaScript to run this app.

MA Walisongo Pecangaan Jepara Peringati Isra' Mi'raj

  • Selasa, 20 Februari 2024
  • Isra Miraj
  • Administrator
MA Walisongo Pecangaan Jepara Peringati Isra' Mi'raj

Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara mengadakan peringatan Isra' Mi'raj beberangan dengan agenda Arwahan Massal, dan Tarhib Ramadhan 1445 H yang berlangsung di mushala madrasah setempat, Sabtu (17/2/2023).

 

Rangkaian kegiatan dikemas dengan khatmil quran bil ghaib, dan bin nadzar serta mauidlah hasanah disampaikan oleh K. Ahmad Habib.

 

Pelaksanaan khatmil qur'an dilaksanakan 2 kelompok. Khatmil qur'an bil ghaib oleh 15 siswa tahfid dengan membaca 2 juz didampingi 1 penyimak. Selebihnya dibaca bin nadzor untuk siswa-siswi yang lain.

 

Kepala MA Walisongo Pecangaan Ainun Najib mengatakan kegiatan dilaksanakan karena 3 momentum acara waktunya berdekatan. "Kegiatan ini juga sekaligus media bagi siswa-siswi tahfidhul qur'an mengaplikasikan hafalannya," katanya.

 

Dikemukakan, kegiatan bertujuan untuk meneguhkan iman dan takwa warga madrasah terutama peristiwa isra' dan mi'raj Nabi Muhammad SAW.

 

"Adapun pesan dari isra' mi'raj siswa siswi semakin menghayati perintah shalat sebagai kebutuhan, bukan sekadar penggugur kewajiban. Demikian halnya dengan perintah puasa Ramadhan," lanjutnya.

 

Sedangkan dengan kegiatan arwahan massal, siswa-siswi semakin memahami dan menghargai perjuangan leluhur. "Dan agar mengingat bahwa kehidupan dunia bersifat sementara," lanjutnya.

 

Ahmad Habib dalam mauidlahnya menyampaikan perihal ancaman orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat berupa 15 siksaan. Dijelaskan, enam siksaan di dunia. Pertama, dicabut keberkahan umurnya. Kedua, dihilangkan tanda-tanda kesalehan di wajahnya. Ketiga, segala amal baiknya tidak akan mendapatkan pahala. Keempat, doanya tidak akan dikabulkan. Kelima, tidak mendapatkan bagian doa dari doanya orang-orang shalih. Keenam, akan dibenci oleh kebanyakan orang.

 

“Tiga siksaan ketika meninggal. Mati dalam kondisi terhina. Mati dalam kondisi lapar. Mati dalam kondisi haus, yang apabila diminumkan satu lautan pun tidak mungkin akan dapat menghilangkan dahaganya,” terang Kepala Madin Wustha dan Ulya Mansyaul Falah Walisongo.

 

Sedangkan tiga siksaan lain diterima di alam kubur. Pertama, kuburannya menyempit sehingga tulang-tulang rusuk saling bersimpangan. Kedua, ruang kubur dipenuhi api sehingga sehari-hari hidup bergelimangan di atas bara. Ketiga, di alam kuburnya akan ditemani ular besar utusan Allah untuk menyiksa yang diberi nama Asy-Syuja’ Al Aqra’.

 

“Tiga siksaan lagi ketika dibangkitkan dari kubur menuju padang makhsyar yaitu hisab yang berat, dibenci Allah, dan dimasukkan ke dalam neraka,” pungkasnya. (sm)

Bagikan artikel ini:
Ainun Najib, S.Pd.I

- Kepala Sekolah -

Assalamu’alaikum Wr Wb Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena telah memberikan kesempatan dan nikmat yang luar…

Berlangganan
Banner